Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Proposal dan Sidang Tim Pengendali Mutu (TPM) dalam rangka kegiatan riset strategis bertajuk “Strategi Pengembangan Pancakota (Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Ibu Kota Nusantara, Kawasan Perkotaan Tenggarong, dan Kawasan Perkotaan Penajam) sebagai Penggerak Ekonomi Nasional dan Regional”, Jum’at (12/9/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Maksum Abdullah Marhamah, BRIDA Provinsi Kaltim ini resmi dibuka oleh Kepala BRIDA Kaltim, Dr. M. Ir. H. Fitriansyah, ST, MM, dengan menekankan pentingnya riset sebagai landasan dalam mendukung pembangunan wilayah strategis di Kalimantan Timur.

Dalam sambutannya, Dr. Fitriansyah menyampaikan bahwa Gubernur Kalimantan Timur memberikan arahan agar riset Pancakota dapat mendukung pembagian peran kawasan dalam menopang Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk mengintegrasikan berbagai sektor strategis. “Tidak hanya aspek ekonomi, tetapi dari sisi lingkungan juga harus dirumuskan secara matang, agar pengembangan Pancakota sejalan dengan prinsip keberlanjutan,” ujarnya.

Rapat TPM ini dihadiri oleh anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim, perwakilan Bappeda Provinsi dan kabupaten/kota, akademisi dari Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Kalimantan, Universitas Mulawarman, Institut Teknologi Bandung, Universitas Sebelas Maret, serta periset BRIDA Kaltim.

Kehadiran para pakar lintas institusi ini menunjukkan sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan peneliti dalam merumuskan strategi pembangunan berbasis riset.

Agenda rapat mencakup presentasi proposal riset, diskusi teknis, serta evaluasi oleh Tim Pengendali Mutu untuk memastikan kualitas riset sesuai standar. Selain itu, kegiatan ini juga dapat diikuti secara daring melalui platform Zoom Meeting, sehingga memperluas partisipasi para pemangku kepentingan.

Dengan adanya riset strategis Pancakota, BRIDA Kaltim optimistis dapat memberikan kontribusi nyata terhadap arah kebijakan pembangunan, terutama dalam mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kawasan sekitarnya sebagai motor penggerak ekonomi baru Indonesia.