Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Timur melalui Bidang Ekonomi dan Pembangunan menggelar Ekpose Seminar Hasil
Riset Pelestarian Ekosistem Hutan dan Potensi Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Mangrove di Kalimantan Timur. Bertempat di Ballroom Midtown Prov. Kaltim, Senin (09/10/23).
Ekpose ini dibuka oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Dr.M. Ir. H. Fitriansyah, ST, MM. Dalam sambutanya beliau menyampaikan antara lain terkait arah kebijakan riset dan inovasi daerah di Kalimantan Timur, yang salah satunya adalah riset terkait permasalahan lingkungan hidup. Terlebih saat ini Kalimantan Timur telah diapresiasi dan mendapatkan keuntungan dari World Bank terkait Carbon Trading. Adapun Tujuan dari ekpose seminar hasil ini yaitu untuk mengetahui kondisi dan potensi ekosistem hutan Mangrove dan sekaligus pemanfaatan hasil hutan bukan kayu mangrove di Kalimantan Timur, khususnya daerah Kota Bontang yang menjadi obyek riset ini.
Adapun pemateri dalam kegiata Ekpose seminar hasil ini Kiswanto, S. Hut., M.P., Ph.D (Dosen Perguruan Tinggi Universitas Mulawarman), dan sebagai Narasumbar yaitu Fakhrie Wahyudin, S.Si. (Perencana Ahli Muda Bapelitbang Kota Bontang) dan Andrian Fernandes, S.Hut., M.Hut. (Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional)
Dalam sesi diskusi juga membahas terkait strategi untuk pemasaran produk mangrove dan juga perlu diperhatikan untuk kelestarian tanaman mangrove itu sendiri. Untuk hilirisasi hasil mangrove, disarankan juga tidak hanya berupa produk jadi, tetapi juga dapat menghasilkan raw material untuk bahan baku produk jadi pangan, kosmetik ataupun produk lainnya.
Rapat ini dihadiri Sekretaris Komisi 3 DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Pusat (KLHK), Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Bontang, Akademisi, serta Tim Pelaksana BRIDA Prov. Kaltim, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perhimpunan Periset Indonesia Wilayah Kaltim, beberapa Perusahaan, dan tamu undangan lainnya.