Brida Kaltim Terima Kunjungan Dari Konsorsium Riset Indonesia–Prancis Institut National des Langues et Civilisations Orientales (INALCO) dan Pusat Studi Arsitektur dan Perkotaan Asia Tenggara (Centre Asie du Sud-Est)

14 Mei 2025 Admin Website Berita 5
Brida Kaltim Terima Kunjungan Dari Konsorsium Riset Indonesia–Prancis Institut National des Langues et Civilisations Orientales (INALCO) dan Pusat Studi Arsitektur dan Perkotaan Asia Tenggara (Centre Asie du Sud-Est)

BRIDA Provinsi Kalimantan Timur menerima kunjungan konsorsium riset Indonesia–Prancis yang sedang melakukan riset berjudul "Emerging Urban Patterns and Architectural Adaptations in the Development of Ibukota Nusantara, Penajam Paser Utara and Balikpapan." Tim riset ini dipimpin oleh Profesor Manuelle Franck dari Institut National des Langues et Civilisations Orientales (INALCO), bersama Profesor Nathalie Lancret selaku Direktur Pusat Studi Arsitektur dan Perkotaan Asia Tenggara (Centre Asie du Sud-Est), Prancis (14/5/25).

Kunjungan konsorsium ini bertujuan untuk melakukan pertukaran informasi dan pengalaman riset, serta menjajaki potensi kerja sama dengan BRIDA Provinsi Kalimantan Timur. Dalam paparannya, Profesor Manuelle Franck menjelaskan bahwa proyek riset konsorsium ini telah berjalan selama dua tahun, dengan lokasi penelitian di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, dan Balikpapan. Hasil dari riset ini telah dipublikasikan dalam bentuk buku dan artikel ilmiah. “Kami sangat senang dapat berkunjung kesini dan mengetahui bahwa riset yang telah dilakukan BRIDA Prov. Kaltim sangat bermanfaat, memiliki kolaborasi dan jejaring yang luas baik dalam maupun luar negeri”, ujarnya.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur, Dr. M. Ir. Fitriansyah, ST, MM, bersama jajaran pejabat struktural dan Periset lainnya menyambut hangat kunjungan tersebut. Dalam sambutannya, Kepala BRIDA menyatakan antusiasmenya terhadap kunjungan ini dan menegaskan bahwa BRIDA juga memiliki pengalaman dalam mengelola konsorsium riset, baik di dalam negeri maupun dengan mitra internasional. "Kami berharap ke depan dapat menjalin kerja sama riset dengan berbagai akademisi dan peneliti dari Prancis," ujarnya.

Profesor Nathalie Lancret menambahkan bahwa tahun 2026 akan menjadi tahun terakhir dari riset ini. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, pihaknya akan menyelenggarakan konferensi dan lokakarya (workshop).
Dalam pertemuan ini, turut dilakukan penyerahan hasil riset Konsorsium Forest City Indonesia–Belanda kepada Profesor Manuelle Franck.


Berita Terkait